Selasa, 18 November 2014

Teori Organisasi

·         Teori administrasi :

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Hhenri Fayol seorang industralis dar prancis, hidup pada tahun 1841-1925, Fayol mengemukakakn dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi yaitu :
  • Pembagian kerja (division of work)
  • Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
  • Disiplin (dicipline)
  • Kesatuan perintah (unity of command)
  • Kesatuan pengarahan (unity of direction)
  • Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual interesto general interest)
  • Balas jasa (remuneration of personnel)
  • Sentralisasi (centralization)
  • Rantai skalar (scalar cjain)
  • Aturan (order)
  • Keadilan (equity)
  • Kelenggangan personalia (stability of tenure of personel)
  • Inisiatif (Initiative)
  • Semangat korps (esprit de corps)
Henri Fayol juga memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen, yang dikenal sebagai Fayol’s Functionnalism atau teori fungsionalism Fayol. Yaitu : perencanaan, pengorgansasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
James D. Mooney dan Allen Reilly pada tahun 1931 menulis dan menertibkan buku mereka, “Onward Industry”. Mereka menyebut koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi, dan menekankan tiga prinsip organisasi yaitu :
  • Prinsip koordinasi
  • Prinsip sskalar
  • Prinsip fungsional

·         Manajemen Ilmiah :

Mnajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek menejemen modern. Ada dua pendspst tentsng manajemen ilmiah, pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-msalah organisasi. Sedang pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “3 bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylpor dalam teorinya mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
  • Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
  • Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
  • Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah diintegrasikan.
  • Untuk mencapai manfaat manejemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Pengembangan manejemen ilmiah tersebut terutama tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi dan lain-lain dalam pemecahan masalah manajemen dan organisasi.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasai disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Di dalam formal ada empat unsur pokok yang selalu muncul yaitu :
  1. Sistem kegiatan terkoordinasi
  2. Kelompok orang
  3. Kerjasama
  4. Kekuasaan dan kepemimpinan.
Dari keempat unsur pokok tersebut dapat digabung dan menjadi definisi organisasi formal yaitu “suatu sistem kegiatan yang terokoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat bergantung pada empat kondisi pokok yaitu :
  1. Kekuasaan
  2. Saling melayani
  3. Doktri (rumusan tujuan organisasi)
  4. Disiplin (perilaku yang ditentukan oleh perintah)
Untuk membentuk suatu organisasi, ada beberapa tiang yang paling penting, yaitu :
  1. Pembagian kerja, yang merupakan tiang dasar yang paling penting dan sebagai alasan utama untuk koordinasi.
  2. Proses sklar dan fungsional, merupakan proses pertumbuhan vertikal dan horizontal organisasi.
  3. Sturktur merupakan hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan dlam suatu organisasi.
  4. Rentang kembali (span of control), berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan tersebut dan mengendalikan bawahan secara efektif.
Teori organisasi klasik pada saat sekarang masih tetap digunakan khususnya dalam membahas masalah efisiensi dan produktifvitas, selain faktor kemanusiaan yang lebih ditonjolkan.
Manajemen selain sebagai ilmu (science) juga sebagai art dan seni, karena dalam mengelola organisasi seorang manajer juga harus berperan sebagai artis dalam menggerakan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sebagai seni (art) lebih menekankan pada aspek-aspek kewajiban dan hubungan antara manusia.
Jadi segi seni dalam manajemen lebih menekankan aspek-aspek kejiwaan dan pengakuan secara manusiawi, seperti apa yang tercantum di dalam penataran pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4).
Tokoh-tokoh yang lebih menekankan pada segi seni dalam hubungan kerja sama manusia termasuk golongan ke dalam teori organisasi neo klasik.


DAFTAR PUSTAKA

  • Rais, Soenyoto. 1994. Pengolahan Organisasi. Surabaya. Airlangga University Press.
  • Widiyatmini & Amperaningrum, Izzati. 1995. Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta. Gunadarma Uuniversity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar