Minggu, 23 November 2014

Kemampuan Adaptasi

Pendahuluan

Pengertian adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri. Misalkan dikutub suhunya sangat dingin serta banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun suhunya panas, gersang, dan sulit untuk mendapatkan air. 

Oleh karena itu ditempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan karakteristik berbeda untuk menyeseuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti, Beruang kutub memiliki bulu yang lebat untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta memiliki punuk atau bagian yang menonjol di punggungnya sebagai penyimpan cadangan air karena digurun sulit untuk mendapatkan air.

Lingkungan tempat makhluk hidup berkembang biak disebut dengan habitat. Pada umumnya, makhluk hidup yang sudah beradaptasi dilingkungan tertentu sulit untuk beradaptasi ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia memliki otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada. Otak dan pikiran ini digunakan untuk menyesuaikan lingkungan dengan kemauannya. Misalkan, dikutub itu dingin maka ia membuat rumah yang berbentuk seperti kubah karena dengan bentuk seperti itu maka suhu didalamnya akan lebih hangat.

Pengertian dan Definisi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.   Kemampuan beradaptasi merupakan suatu perilaku yang sangat kompleks karena didalamnya melibatkan sejumlah fungsi dan intelektual.   Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebih cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya.
Dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi.  Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus.
Tidak hanya untuk manusia, semua makhluk hidup pun membutuhkan suatu adaptasi. Karena pada definisinya, Adaptasi merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Baik itu binatang, tumbuhan, manusia semua membutuhkan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya agar mampu bertahan. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai akal pikiran untuk melakukan adaptasi.
Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1.    Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi dengan lingkungan.
2.    Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan biopsikososial.
3.    Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.
4.    Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
5.    Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.

Penerapan dan Prosses Pembelajaran

Penerapannya kemampuan beradaptasi dan menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat diterapkan didalam keluarga yaitu anak terlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran apa saja yang perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari cara beradaptasi dengan keluarga. setelah anak bisa beradaptasi dengan keluarga barulah anak diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat.
Proses pembelajarannya yaitu dapat dilaksanakan dikeluarga, masyarakat, sekolah dan dimana saja. Dimana dikeluarga anak diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga dan menyikapi measalah dalam keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan cara beradaptasi dan menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak sering salah paham dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah keci. Maka dari itu bisa jadi acuan guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah itu sebaliknya dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi masalah dengan masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka tetapi dengan orang dewasa juga.

Menerapkan dalam Kehidupan Sehari-hari   

Maksud dari menerapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah agar kita bisa saling berinteraksi dalam bermasyarakat dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat tersebut serta aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut. Dalam hal ini  kina bisa mempelajari bagaiman seseorang bertahan dalam tekanan masyarakat, bertahan hidup, bagaimana seseorang mencari makan dan air di kehidupannya.

Pentingnya Adaptasi Dalam Pergaulan Dunia Remaja

Pentingnya adaptasi dalam dunia remaja jaman sekarang ini yang dimana telah banyak sekali remaja-remaja yang sudah tidak sejalan dengan etika remaja. Dalam hal ini kita sebagai para remaja jaman sekarang yang hidup di dunia modern ini sudah semestinya untuk bisa beradaptasi sehingga kita masih bisa atau masuk kedunia remaja yang lebih postif. Sehingga kita tidak keluar dari asas-asas etika.
Sebagai contoh ketika kita bergaul dengan anak-anak yang mempunyai sifat kurang baik, dari yang minum-minuman keras hingga yang memakai obat-obatan telarang. Kita sebagai remaja boleh-boleh saja bergaul tetapi ingat tidak boleh lah kita untuk mencoba hal-hal yang sekiranya itu negatif, sebagai remaja kita boleh bergaul dengan siapa pun, tapi selalu inget untuk menghindari hal-hal yang negatif walau pun mereka semua itu di sekeliling kita.

Manusia dan lingkungannya

Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup di bumi yang memiliki akal budi dan pikiran yang dapat digunakan dalam berpikir di kehidupan sehari-hari. Karena akal pikiran itulah, Manusia juga akhirnya menjadi mahluk yang bersosial dan hidup menyebar di berbagai tempat di bumi dengan berbagai kondisi alam dan tantangan hidupnya masing-masing.Semua daerah tempat manusia hidup memiliki tantangan hidup masing-masing yang  menuntut kemampuan adaptasi manusia  untuk bertahan hidup.manusia menggunakan 4 hal dari diri mereka sendiri, yaitu:
  1. akal pikiran
  2. perasaan/emosi
  3. Jasmani
  4. Komunikasi

Penutup

Kesimpulan

Adaptasi merupakan proses penyesuaian apapun yang terjadi secara alamiah di dalam ekosistem atau dalam sistem manusia sebagai reaksi terhadap perubahan iklim, baik dengan meminimalkan tingkat perusakan maupun mengembangkan peluang-peluang yang menguntungkan sebagai reaksi terhadap iklim yang sedang berubah atau bencana yang akan terjadi yang terkait dengan perubahan-perubahan lingkungan.

Referensi

Selasa, 18 November 2014

Teori Organisasi

·         Teori administrasi :

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Hhenri Fayol seorang industralis dar prancis, hidup pada tahun 1841-1925, Fayol mengemukakakn dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi yaitu :
  • Pembagian kerja (division of work)
  • Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
  • Disiplin (dicipline)
  • Kesatuan perintah (unity of command)
  • Kesatuan pengarahan (unity of direction)
  • Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual interesto general interest)
  • Balas jasa (remuneration of personnel)
  • Sentralisasi (centralization)
  • Rantai skalar (scalar cjain)
  • Aturan (order)
  • Keadilan (equity)
  • Kelenggangan personalia (stability of tenure of personel)
  • Inisiatif (Initiative)
  • Semangat korps (esprit de corps)
Henri Fayol juga memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen, yang dikenal sebagai Fayol’s Functionnalism atau teori fungsionalism Fayol. Yaitu : perencanaan, pengorgansasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
James D. Mooney dan Allen Reilly pada tahun 1931 menulis dan menertibkan buku mereka, “Onward Industry”. Mereka menyebut koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi, dan menekankan tiga prinsip organisasi yaitu :
  • Prinsip koordinasi
  • Prinsip sskalar
  • Prinsip fungsional

·         Manajemen Ilmiah :

Mnajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek menejemen modern. Ada dua pendspst tentsng manajemen ilmiah, pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-msalah organisasi. Sedang pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “3 bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylpor dalam teorinya mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
  • Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
  • Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
  • Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah diintegrasikan.
  • Untuk mencapai manfaat manejemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Pengembangan manejemen ilmiah tersebut terutama tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi dan lain-lain dalam pemecahan masalah manajemen dan organisasi.
Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasai disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Di dalam formal ada empat unsur pokok yang selalu muncul yaitu :
  1. Sistem kegiatan terkoordinasi
  2. Kelompok orang
  3. Kerjasama
  4. Kekuasaan dan kepemimpinan.
Dari keempat unsur pokok tersebut dapat digabung dan menjadi definisi organisasi formal yaitu “suatu sistem kegiatan yang terokoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat bergantung pada empat kondisi pokok yaitu :
  1. Kekuasaan
  2. Saling melayani
  3. Doktri (rumusan tujuan organisasi)
  4. Disiplin (perilaku yang ditentukan oleh perintah)
Untuk membentuk suatu organisasi, ada beberapa tiang yang paling penting, yaitu :
  1. Pembagian kerja, yang merupakan tiang dasar yang paling penting dan sebagai alasan utama untuk koordinasi.
  2. Proses sklar dan fungsional, merupakan proses pertumbuhan vertikal dan horizontal organisasi.
  3. Sturktur merupakan hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan dlam suatu organisasi.
  4. Rentang kembali (span of control), berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan tersebut dan mengendalikan bawahan secara efektif.
Teori organisasi klasik pada saat sekarang masih tetap digunakan khususnya dalam membahas masalah efisiensi dan produktifvitas, selain faktor kemanusiaan yang lebih ditonjolkan.
Manajemen selain sebagai ilmu (science) juga sebagai art dan seni, karena dalam mengelola organisasi seorang manajer juga harus berperan sebagai artis dalam menggerakan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sebagai seni (art) lebih menekankan pada aspek-aspek kewajiban dan hubungan antara manusia.
Jadi segi seni dalam manajemen lebih menekankan aspek-aspek kejiwaan dan pengakuan secara manusiawi, seperti apa yang tercantum di dalam penataran pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4).
Tokoh-tokoh yang lebih menekankan pada segi seni dalam hubungan kerja sama manusia termasuk golongan ke dalam teori organisasi neo klasik.


DAFTAR PUSTAKA

  • Rais, Soenyoto. 1994. Pengolahan Organisasi. Surabaya. Airlangga University Press.
  • Widiyatmini & Amperaningrum, Izzati. 1995. Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta. Gunadarma Uuniversity.