BAB IV. Pemuda Dan Sosial
1. Menjelaskan
pengertian internalisasi belajar dan spesialisasi
Istilah
internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang
hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah
internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma
kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma
tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma
kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup
kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah
belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak
tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di
lembaga pendidikan.
Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh
seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Proses Sosialisasi
Proses
sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang perseorang dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem, serta
bentuk-bentuk hubungan. Atau sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama yang mencakup berbagai aspek kehidupan.
Peranan Sosial Pemuda Di Masyarakat
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa
sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang
tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal
secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa
tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan
rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja.
Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik
moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
Selaku Pemuda
kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan
warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan
pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah
agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh
orang tua dan anak-anak.
2. Menjelaskan
pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
Maksud dari
pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan
sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu.
Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda disusun berlandaskan
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : UUD 1945
3. Landasan Strategis : Garis-garis besar
haluan Negara
4. Landasan historis : Sumpah pemuda tahun
1928 dan Proklamasi kemerdekaan
5. Landasan normatif : etika, tata nilai dan
tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
Masalah-masalah generasi muda
1. Menurunnya rasa nasionalisme ,
idealisme ,dan patriotisme dikalangan generasi muda, dapat di lihat dengan
berkurangnya rasa bangga terhadap tanah air tercinta indonesia
2. Kekurangpastian yang dialami oleh
generasi muda terhadap masa depannya. masa depan yang belum pasti membuat para
pemuda dan pemudi menjadi kesulitan dalam menentukan jalan
hidupnya
3. Belum seimbangnya antara fasilitas
pendidikan dengan generasi muda , baik dalam segi formal
dan informal. hal ini juga diperparah dengan tingginya
jumlah putus sekolah yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi
juga bangsa
4. Minimnya jumlah lapangan kerja yang
tersedeia serta banyaknya pengganguran yang dapatmengakibatkan berkurangnya
produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan
nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya
5. Kurangnya asupan gizi yang di berikan
terhadap generasi muda yang berdampak pada terhambatnya perkembangan
kecerdasan, dan pertumbuhan mereka
6. Kecenderungan untuk menikah muda di
kalangan generasi muda namun belum siap menerima segala konsekuensi yang ada
sehingga menambah permasalahan yang ada di masyarakat
7. Cara bergaul zaman sekarang yang
sudah jauh di luar batas moral bangsa indonesia. maraknya pergaulan bebas dan
penggunaan obat obatan terlarang yang menjadi salah satu penyebab utama rusaknya
masa depan generasi muda
8. Belum ada undang undang yang dapat
menjamin masa depan generasi muda
Potensi-potensi generasi muda
1. Idealisme dan daya kritis
2. Dinamika dan kreativitas
3. Keberanian Mengambil Resiko
4. Opimis dan kegairahan semangat
5. Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan
bertanggung jawab
6. Keanekaragaman dalam persatuan dan
kesatuan
7. Patriotisme dan Nasionalisme
8. Kemampuan menguasai ilmu dan
teknologi
Tujuan Sosiaisasi
1. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
3. Menjelaskan
pengertian pendidikan dan perguruan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar
bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Sedangkan perguruan
tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut
Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen.
Cara pengembangan potensi generasi muda
1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2. Individu harus mampu berkomunikasi
secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3. Pengendalian fungsi-fungsi organic
yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Bertingkah laku secara selaras dengan
norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok
khususnya dan pada masyarakat umumnya.
Alasan untuk berkesempatan mengenyam
pendidikan tinggi
1. Pertama, sebagai kelompok masyarakat
yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas
tentang masyarakat, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,
pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam
masyarakat.
2. Kedua, sebagai kelompok masyarakat
yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat proses sosialisasi
terpanjang secara berencana, dibanding dengan generasi muda lainnya.
3. Ketiga, mahasiswa yang berasal dari
berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi
sosial dan budaya.
4. Keempat, mahasiswa sebagai kelompok
yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian
dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan
generasi muda, umunya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan
lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.
4. Pendapat
Kita sebagai
mahasiswa atau pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan mampu
memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan aspirasi
rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini perananan
tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan
kesenangan yang selalume mentingkan diri sendiri. Dan saya menyimpulkan bahwa sosialisasi
adalah sebuah proses bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan untuk menyesuaikan diri, cara-cara hidup,nilai-nilai, dan
norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakat sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Referensi
NAMA : Garuda Firmansyah
KELAS : 1KA08
NPM : 13113658
Tidak ada komentar:
Posting Komentar