BAB I (Pengantar Ilmu sosial Dasar)
Dengan
melihat contoh kasus yang ada, sesungguhnya Ilmu Sosial Dasar membantu
perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh
wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa,
khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2
lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg
bersangkutan secara timbal balik.
BAB II (Penduduk, Masyarakat, dan
Kebudayaan)
Faktanya
kehidupan penduduk dalam lingkungannya memiliki keterkaitan yang erat dangan
kebudayaan yang sudah ada sebelumnya. Karna biar bagaimanapun kebudayaan
merupakan sesuatu yang sudah melekat pada diri masyarakat sebagai ciri dan
merupakan hal yang dapat membedakan antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain.
BAB III (Individu, Keluarga, dan Masyarakat)
Individu keluarga dan masyarakat adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena manusia saling membutuhkan satu
sama lain. Ada banyak faktor yang mempengaruhi individu keluarga dan
masyarakat, keluarga dan masyarakat terbagi menjadi beberapa golongan dan
memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Di lingkup masyarakat masalah
yang terjadi adalah urbanisasi, karena urbanisasi yang terjadi sekarang
masyarakat dari pedesaan pindah dari desa ke kota dan kebanyakan dari mereka
tidak memiliki ke ahlian untuk bekerja, setiap tahunnya terus meningkat tingkat
urbanisasi penduduk dari desa ke kota menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah
untuk mengatasi masalah tersebut.
BAB IV (Pemuda dan Sosialisasi)
Peranan
pemuda dalam sosialisi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap
ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat
istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah
pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan. Selaku Pemuda
kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan
warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan
pembaharuan bagi masyarakat dan negara.
Kita
sebagai
mahasiswa atau pemuda harus bisa bersosialisasi dalam masyarakat dan
mampu
memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. Dan mampu menyalurkan
aspirasi
rakyat kepada pemerintah, tetapi tidak dengan cara yang anarkis. Kini
perananan
tersebut sudah menurun drastis, karena pemuda sekarang lebih suka dengan
kesenangan yang selalume mentingkan diri sendiri. Dan saya menyimpulkan
bahwa sosialisasi
adalah sebuah proses bagaimana seorang individu mempelajari
kebiasaan-kebiasaan untuk menyesuaikan diri, cara-cara
hidup,nilai-nilai, dan
norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima
oleh
masyarakat sehingga akan membentuk kepribadiannya.
BAB V (Warga Negara dan Negara)
Warganegara dapat diartikan sebagai orang yang tinggal di wilayah tertentu dan tunduk pada undang-undang tersebut.
Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka
dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara karena warga negara
mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta
darisuatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap
warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara
memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab.
BAB VI (Pelapisan Sosial dan
Kesamaan Derajat)
Pelapisan masyarakat sama sekali tidak menghasilkan manfaat, justru
sebaliknya akan menghasilkan kesenjangan sosial antara berbagai pihak.
Pelapisan sosial terkesan membandingkan kondisi sosial masyarakat dan
mengelompokkannya berdasarkan kriteria tertentu yang lebih sering merujuk pada
materialisme.
BAB VII (Masyarakat Pedesaan dan
Perkotaaan)
Manusia
menjalani kehidupan didunia ini tidaklah
bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan
pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial, Oleh
karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita
kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan.
BAB VIII (Pertentangan Sosial dan
Integrasi Masyarakat)
Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di Indonesia
merupakan hal yang sering kita liat. Hal tersebut terjadi karena beberapa
faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang
majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang cukup jauh. Pertentangan
sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan perselisihan di sebuah Negara karena
akan berdampak kepada pembangunan ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.
BAB IX (Ilmu pengetahuan Teknologi
dan Kemiskinan)
Fungsi asal ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
pelayan bagi manusia dalam rangka mempermudah permasalahan kemanusiaan itu
sendiri. Dan ini tidak berarti bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
lantas dengan serta merta orang dapat kaya, atau sebaliknya tanpa ilmu
pengetahuan dan teknologi seseorang berada dalam kemiskinan. Sebagai pelayan
manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi bertugas mengemban amanah untuk dapat
menyelesaikan, atau minimal memperkecil masalah kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan, serta memberikan berbagai kemudahan.
BAB X (Agama dan Masyarakat)
Agama
merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada
urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu
dalam hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan
masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan
sosial, dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.